Minggu, Maret 02, 2008

Kinerja Industri TPT 2007 dan Prediksi 2008

Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2007 relative stagnan. Walaupun secara makro pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 6,8 % akan tetapi angak tersebut belum mampu mendorong pertumbuhan daya beli masyarakat dan pengurangan pengangguran. Sehingga angka penduduk miskin masih relative meningkat. Di sektor perdagangan migas dan non migas angka pencapaian hanya 0.5% saja.
Ada sedikti harapan untuk tumbuhnya perekonomian di tahun 2008. pertumbuhan investasi di tahun 2007 bisa menjadi faktor pendorong pertumbuhan tersebut. Target 6,8 % dan inflasi ditekan di angka 5 % bisa saja tercapai jika pemerintah bisa fokus pada pertumbuhan sektor manufaktur. Hal ini sangat penting dalam rangka pengurangan pengangguran dan penduduk miskin.
Jika hal ini terjadi, industri TPT kita bisa berpeluang mencapai tergetan di tahun 2008 berupa konsumsi dalam negeri sebesar 1,3 juta ton. Prestasi sektor TPT tahun 2007 adalah berhasil menyumbang devisa bersih USD 8,01 milyar atau sebesar 24,3 % dari total devisa bersih negara. Perolehan terbesar disumbangkan oleh sektor garment sebesar 59,3 % dengan pasar utama Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang.
Adanya tambahan investasi di tahun 2007
Berupa program restrukturisasi mesin TPT
Senilai kurang lebih USD 300 juta, maka
Tahun 2008 ditargetkan pertumbuhan nilai
Ekspor sebesar 10 % atau mencapai USS 11,06 Milyar. Target ini akan dicapai dengan adanya tambahan kapasitas produksi 5% dan peningkatan utilitas produksi sekitar 80%.

Rekomendasi
Untuk meningkatkan daya saing di dalam negeri maupun di pasar ekspor, pemerintah sebaiknya fokus terhadap beberapa hal berikut ini :

Kerjasama Perdagangan dan Promosi Dagang
Peningkatan kerja sama perdagangan luar negeri sangat penting bagi kelangsungan perdagangan ekspor kita. Terutama terhadap negara-negara di Uni Eropa dan Amerika seperti yang sudah dilakukan dengan Jepang melalui IJ-EPA. Penting juga bagi pemerintah untuk memfasilitasi kegiatan promosi dagang terutama di pasar utama ekspor kita, seperti Textile World (UE), Magic Show (AS) dan juga promosi dalam negeri seperti BandungTex, ITAF dan lain-lain





No
Tahun
Ekspor (US$ Milyar)
Pertumbuhan (%)
Impor (US$ Milyar)
Surplus (US$ Milyar)
1
1997
7,44
13,24
2,24
5,20
2
1998
7,43
(-0.13)
2,04
5,40
3
1999
7,28
(-2,01)
1,73
5,55
4
2000
8,38
15,11
2,28
6,09
5
2001
7,68
(-8,35)
2,44
5,24
6
2002
6,89
(-10,28)
1,83
5,06
7
2003
7,03
2,03
1,67
5,36
8
2004
7,75
10,24
1,72
6,03
9
2005
8,59
10,83
1,60
6,99
10
2006
9,44
9,89
1,71
7,73











Sumber : API

Peningkatan Infrastrastruktur
Dalam permasalahan infrastruktur, pemerintah sebaiknya fokus terhadap dua hal,yaitu peningkatan fasilitas transportasi melalui diversifikasi moda dan peningkatan produktifitas kinerja pelabuhan.
Penambahan/peningkatan jenis moda transpotasi bisa dilakukan melalui pembangunan rel kereta api langsung ke sisi lambung kapal. Hal ini sangat menghemat waktu delivery barang dan bisa menjadi solusi bagi permasalahan arus barang di pelabuhan. Permasalahan kedua adalah dengan mengatur biaya THC agar lebih kompetitif. Walaupun biaya THC kita sempat turun pada tahun 2005, namun biaya tersebut masih relative tinggi di banding negara-negara lainnya.

Terminal Handling Charge Rate (US$)
Negara
2004
2005

20 feet
40 feet
20 feet
40 feet
Indonesia
150
240
97
150
Singapore
110
160
110
160
Philippine
78
N/a
78
N/a
Malaysia
76
N/a
76
N/a
Thailand
40
N/a
40
N/a
Sumber : API complied

Energi
Di bidang energi, permasalahan pokoknya adalah keterbatasan suplai dari PLN yang belum dapat memenuhi kebutuhan industri. Padahal kpastian ketersediaan suplai energi adalah hal utama dalam dunia industri. Berkaitan dengan tarif, sebenarnya tarif PLN kita sudah cukup kompetitif yaitu sebesar 4 cent/kwh, akan tetapi harga aplikasinya (applied rate) karena adanya program dayamax, multiguna,PPJU dan PPn menjadi tidak kompetitif (8 cent/kwh). Beberapa waktu terakhir,industri TPT sudah mulai melakukan diversifikasi energi melalui pembangunan power plan batubara dan gas. Tugas pemerintah adalah memastikan pasokan energi alternatif ini berjalan dengan lancar.

Tenaga Kerja
Pokok permasalahan utama di bidang tenaga kerja adalah UU No.13/2001 terutama masalah upah minimum, karyawan kontrak, lembur, pesangon dan lain-lain. Ada baiknya pemerintah meninjau sistem UMK (upah minimum Kota/Kabupaten) menjadi Upah Minimum Sektor (UMS) agar terjadi keadilan terhadap upah buruh dan dunia industri.
Peningkatan peran Balai Latihan Kerja juga perlu diperhatikan untuk meningkatkan produkstivitas tenaga kerja.

Tahun 2008 bisa menjadi tahun harapan. Investasi yang terjadi di tahun 2007 akan tidak berarti bagi peningkatan daya saing produk dalam negeri jika di tahun 2008 tidak diimbangi dengan kebijakan pemerintah yang frindly business policy. Terutama pada perbaikan iklim perdagangan dalam negeri. Apalagi harga minyak mentah dunia terus merangkak naik menembus level US$ 100/barel. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia berjalan pelan.
Namun demikian, prediksi kami, konsumsi TPT dunia akan tumbuh landai sampai pada kisaran angka 56,6 juta ton di tahun 2008. pangsa pasar utama Indonesia masih pada pasar AS dan UE.
Meskipun pasar ekspor tumbuh, namun permasalahan impor pakaian jadi masih belum bisa ditangani, sehingga belum mampu meningkatkan pangsa pasar domestik. Untuk itu share pasar domestik diperkirakan masih di bawah angka 25 %.

Sumber : WTO, Otexa,Eurotex diolahSementara itu, perdagangan TPT dunia akan semakin dikuasai oleh China dan India karena

pada tahun ini safeguard China di UE akan di cabut. Dan pada tahun ini juga keanggotaan China di WTO akan menjadi anggota penuh. Pesaing utama kita di Asia adalah Vietnam dan Kamboja terutama pada pasar garment.